Thursday, January 7, 2010

lukisan kedamaian

Seorang raja mengadakan sayembara dan akan memberi hadiah yang melimpah kepada siapa sahaja yang dapat melukis tentang kedamaian. Ada banyak seniman dan pelukis berusaha keras untuk memenangi pertandingan tersebut.

Raja berkeliling melihat hasil karya mereka. Hanya ada dua buah lukisan sahaja yang benar-benar paling disukainya tetapi sang raja harus memilih satu di antara keduanya.

Lukisan pertama menggambarkan sebuah telaga yang tenang. Permukaan telaga itu bagaikan cermin sempurna yang memantulkan kedamaian, gunung-gunung yang memasak mengelilinginya. Di atasnya terdapat langit biru dengan awan putih berarak. Semua yang memandang lukisan ini berpendapat, inilah lukisan terbaik mengenai kedamaian.

Lukisan kedua menggambarkan pergunungan juga. Nampak kasar dan gundul. Di atasnya terlukis langit yang gelap dan merah menandakan turunnya hujan, sedangkan nampak juga kilat sambar-menyambar. Di sisi gunung ada air terjun deras yang berbuih-buih. Sama sekali tidak menampakkan ketenangan dan kedamaian. Tetapi sang raja melihat sesuatu yang menarik. Di sebalik air terjun itu tumbuh semak-samun kecil di atas sela-sela batu. Di dalam semak itu ada seekor ibu pipit sedang meletakkan sarangnya. Di tengah-tengah riuh rendahnya air terjun, seekor ibu pipit sedang mengerami telurnya dengan damai. Benar-benar damai.

Lukisan manakah yang memenangi pertandingan?

Raja memilih lukisan yang kedua. Tahukah mengapa?

"kerana," jawab sang raja "Kedamaian bukan bererti anda harus berada di tempat yang tanpa keributan, kesulitan atau pekerjaan yang keras dan sibuk. Kedamaian adalah hati yang tenang, dan damai, meskipun anda berada di tengah-tengah keributan yang luar biasa. Kedamaian hati adalah kedamaian sejati"